Sepatu kami lepas sebelum menaiki yacht
yang sedang bersandar di jetty Nongsa Point Marina, yacht tersebut akan membawa
kami ke tengah lautan di perairan Nongsa, Batam, yang berbatasan langsung
dengan Singapura. Gedung- gedung tinggi di Negara tetangga tersebut sangat
jelas terlihat dari tempat kami berada. Yacht tersebut akan membawa saya dan
lima orang sahabat Blogger Kepri lainnya untuk menyaksikan kompetisi perahu
layar kategori dinghies. Tepat di sekitaran “arena laga” perahu- perahu layar
yang gagah, yang menjadi peserta kompetisi
sedang meliuk- liuk di ditiup angin laut dalam pagelaran Wonderful
Indonesia Nongsa Regatta kedua di Tahun 2017 ini. Kami berkesempatan untuk
menyaksikan langsung pagelaran ini di pada hari Sabtu Tanggal 21 Januari 2017.
Ini hari kedua kompetisi dari total tiga hari yang dialokasikan untuk kompetisi
Nongsa Regatta 2017 ini.
Dalam perjalanan menuju arena
pertandingan Nongsa Regatta 2017 ini, kami ditemani langsung oleh Ketua Panitia
Nongsa Regatta yang juga sebagai Marina Manager, Bapak Prakash Reddy dan Mba
Yossie Thenu sebagai Jr. Executive Marketing di Nonga Point Marina ini.
Sesampainya yacht yang membawa kami di
“arena laga”, beberapa team perahu layar sedang beradaptasi dengan kondisi alam
yang ada. Dengan ombak yang menari- nari, dan tentu saja membaca arah angin
yang akan mereka cumbu agar bisa
mendapat juara satu dalam kompetisi dinghies yang diikuti oleh 20
peserta yang kebanyakan berasal dari Singapura ini.
Para peserta lomba perahu layar.
Saya menghitung, setidaknya dibutuhkan
kerja sama team yang solid yang terdiri dari 5- 6 orang crew yang cekatan untuk
dapat memenangkan “hati” sang angin agar berpihak lebih banyak ke dalam layar
mereka, agar perahu layar mereka semakin laju untuk menempuh sekitar 2 mill laut
jarak perlombaan dengan membelah lautan bersama ombak yang saat itu sangat
bergelora, kurang lebih 1,5 meter tingginya. Ombak yang sama yang mengayunkan
yacht yang kami naiki sehingga terkadang kami harus berpegangan erat kepada
kisi- kisi yacht untuk mencari keseimbangan agar tidak diombang- ambingkan oleh
hempasan ombak.
Mendokumentasikan lomba layar.
Jangan dikira gampang untuk hanya
sekedar mengambil foto perlombaan perahu- perahu layar ini ya. Goyangan yacht
yang begitu terasa akibat diayun oleh ombak membuat focus pada kamera kadang
berubah. Efeknya jelas terasa, terutama pada garis horizontal di permukaan laut
sana, bisa miring ke kiri, atau miring ke kanan mengikuti alunan irama ombak.
Huff… Harus lebih banyak frame yang di klik untuk mendapatkan moment yang bagus
dan menarik.
Kerjasama team sangat dibutuhkan.
Semangat dalam berlomba.
Pada ajang Nongsa Regatta 2017 ini,
selain kategori dinghies, juga turut dipertandingkan lomba untuk anak- anak dan
remaja berumur sekitar 8- 15 tahun di kategori Laser dan Optimist. Kamipun
berkesempatan untuk menyaksikan tangan- tangan mungil yang lincah itu menarik
dan memutar layar dengan cekatan. Kadangkala tubuh- tubuh mungil itu berpindah
dari satu sisi ke sisi lainnya. Pada satu kesempatan, salah satu perahu sempat
terbalik, anak yang mengendalikan perahu layar tersebut menghilang di dalam air
untuk beberapa saat, namun kemudian tiba- tiba muncul kembali di sebelah
perahunya yang terbalik. Dia menaiki perahu yang terbalik tersebut, menginjak
salah satu sisinya, dan dengan tekanan dengan kedua kakinya serta memanfaatkan
berat tubuhnya sambil menarik perahu yang terbalik itu, perlahan perahu
tersebut terangkat dan membalik pada keadaan seperti sedia kala.
Kategori Laser.
Kategori Optimist.
Saya melihat ada perbedaan perahu antara
kategori Optimist dan kategori Laser, walaupun mereka sama- sama hanya
dikendalikan oleh hanya satu orang saja. Perbedaan tersebut terletak pada
bentuk layar perahu tersebut. Pada kategori Laser, bentuk layar yang digunakan
adalah segi tiga meruncing menjulang ke atas, namun pada kategori Optimist,
layar mereka sedikit melebar dan cenderung lebih pendek.
Di kategori anak- anak ini, mereka harus
menyelesaikan paling tidak jarak 1 mill laut, dan tentu saja sama dengan
kategori dinghies yang menggunakan perahu dan layar yang lebih besar. Sama-
sama mencumbu angin untuk meraih kemenangan.
Penasaran dengan keseruan kompetisi ini? Intip videonya berikut ini...
Bams @2017
Fotonya kece-kece.... Apalagi ada sayanya.... Hehehe
ReplyDeleteIyah... ga ada mba sri murni ga rame hihihi
DeletePas saya naik kapal lagi laper karena belum makan siang. Jadinya mual untung nggak muntah juga :D Selamat deh gak ada accident 😀
ReplyDeletePantesan wajahnya merengut ajah pas lg naik kapal teh heheheh
Deletewahhh fotonya keceh mas, saya ngk dapat foto sekeh akibat mabok di tengah laut, tapi seruh sih bisa menyaksikan secara langsung.
ReplyDeleteLain x yripnya bawa fotographer pribadi biar dpt foto keceh hihihi
Deletetahun ini berasa lebih susah ya motonya, kapalnya gede dan guncang banget
ReplyDeleteLebih suka naik pompong ya kak hihihi
DeleteLebih suka naik pompong ya kak hihihi
DeleteWaah, fotonya keceh banget mas, langitnya juga cerah, beruntung banget mas.
ReplyDeleteSispa cepat dia dapat spt nya ka. Trip pertama pas lg bagus cuacanya. Trip kedua mulai mendung yak... :)
DeleteMoga tahun depan bisa seru2an di Nongsa Regatta lagi ya.. Kayaknya lebih seru kalo semua rame2 1 kapal ya 😃
ReplyDeleteAmmiinnn... klu BK satu kapal, seukuran kapal yg kemarin spt nya ga cukup deh hehehe
Delete