Sunday, February 24, 2019

10 Atraksi Wisata Favorit Di Kepri


Gais, kamu pasti tahu donk, bahwa Provinsi Kepulauan Riau atau yang lebih dikenal dengan Provinsi Kepri mempunyai banyak destinasi wisata yang berhubungan dengan pantai dan wisata under water. Tentu saja hal ini sangat luar biasa. Hal ini karena Kepri sendiri letak geografisnya strategis di perbatasan antara Malaysia dan Singapura serta memiliki ribuan pulau yang kaya dengan potensi wisata. Jumlah pulau di Kepri sendiri berdasarkan UU Pembentukan Provinsi Kepri sebanyak 2.408 pulau, sementara berdasarkan verifikasi dan validasi tim nasional tahun 2007, jumlah pulau di Kepri sebanyak 1.796 yang memenuhi syarat sebagai pulau berdasarkan ketentuan atau kriteria dari Perserikatan Bangsa-bangsa.



Selain destinasi wisata tersebut, ternyata Kepri juga menyimpan banyak atraksi wisata yang sangat atraktif  loh gais… Yuk kita intip 10 atraksi wisata favorit Kepri yang sangat sayang untuk kamu lewatkan jika berkunjung ke Kepri.

1. Batam International Culture Carnival


Batam International Culture Carnival diadakan di Nagoya, Kota Batam. Karnaval ini atas prakarsa AKARI (Asosiasi Karnaval Indonesia) dan sokongan dari BP Batam. Karnaval ini menampilkan parade baju-baju karnaval dengan tema yang variatif, unik dan tentu saja menarik.

Sesuai dengan namanya, variasi kostum yang ditampilkan mengarah kepada kebudayaan Melayu Kepri. Nama-nama kostum-pun disematkan kepada sejarah yang beredar di Provinsi Kepri, seperti kostum modifikasi dari Maharaja Sang Nila Utama yang terkenal karena kaitannya sebagai penemu dan pemberi nama bagi Negara tetangga Singapura, juga kostum modifikasi Raja Sang Sapurba, serta kostum tokoh-tokoh lainnya.

Karnaval ini berlangsung di Bulan Desember setiap tahunnya. Di event ini bukan hanya artis karnaval Kota Batam saja yang tampil dengan kostum karnaval, namun juga diikuti oleh artis karnaval dari Kota Tanjung Pinang, Kota Tanjung Balai Karimun, dan kota-kota lainnya.

2. Festival Pulau Penyengat


Seperti namanya, Festival Pulau Penyengat diadakan di Pulau Penyengat. Pulau yang terkenal dengan Masjid Penyengat-nya (Masjid Raya Sultan Riau), yang dibangun pada masa pemerintahan Yang Dipertuan Muda VII Raja Abdurrahman di tahun 1832. Ia merupakan cucu dari Raja Haji Fisabilillah, pahlawan nasional Indonesia dari Kepri. Masjid Penyengat ini penuh dengan kisah historis dan dikabarkan dibangun dengan bahan perekat putih telur, dicampur pasir, kapur dan tanah liat.

Festival ini diadakan selama tiga hari penuh – biasanya di bulan Juli – dengan menampilkan seni dan budaya yang ada di Kepri, diantaranya adalah kompetisi perahu layar mini Kepri atau yang dikenal dengan nama “jong”, permainan gasing, lomba pukul bantal di atas air laut, balap mengejar itik, lomba dayung perahu, permainan layang-layang, lomba pantun dan yang melegenda, pembacaan Gurindam Duabelas, syair-syair pepatah-petitih puisi yang syarat dengan muatan pelajaran hidup hasil karya Raja Ali Haji.

Lokasi Festival Pulau Penyengat dapat dicapai dengan menaiki pompong (kapal kecil khas Kepri) dari Kota Tanjung Pinang dengan durasi sekitar 15 menit.

3. Nongsa Regatta


Nongsa Regatta adalah event sport olahraga air internasional yang diadakan setiap tahunnya di kawasan pariwisata terpadu Nongsa, Kota Batam. Biasanya diadakan pada bulan Januari tiap tahunnya. Event ini merupakan kompetisi yacht yang diikuti oleh para yachter luar negeri, terutama dari Negara Singapura, Malaysia dan Australia, serta Negara lainnya.

Nongsa Regatta sendiri dipusatkan di salah satu resort terkemuka di Kota Batam, bertempat di Nongsa Point Marina Resort, yang berbatasan dan dengan pemandangan langsung ke Negara Singapura.

Lokasi penyelenggaraan Nongsa Regatta hanya berjarak sekitar 20 km dari pusat Kota Batam dan dapat ditempuh sekitar 20-30 menit dengan kendaraan darat.

4. Halal Bihalal Punggowo


Halal bihalal Punggowo adalah event tahunan yang ada di Kota Batam dengan melibatkan semua sanggar seni tari dan budaya Jawa yang ada di Kepri. Pada hari diadakannya event ini, para pengunjung disuguhi penampilan budaya Jawa yang terkenal, seperti Singo Barong, Jaran Kepang, Reog Ponorogo, dan penampilan seni etnik khas Jawa lainnya.

Event ini dipusatkan di Dataran Engku Puteri, di jantung Batam Center, pusat Kota Batam. Tentunya dengan penyelenggaraan di lokasi yang strategis yang biasanya dilaksanakan di bulan Juli ini, sangat memudahkan masyarakat dan wisman serta wisnus untuk menikmatinya event ini.

5. Festival Jong


Festival Jong rutin dilaksanakan oleh Pemerintah Kota Batam di Pantai Mak Dare, di Kawasan Pantai Kampung Tua Kampung Melayu, Nongsa. Hanya berjarak sekitar 20 km dari pusat Kota Batam.

Festival ini menampilkan permaian khas Provinsi Kepri, yakni balap perahu Jong – perahu kecil yang diberi layar – dan dapat berjalan di atas air tanpa pengendara secara laju dengan memanfaatkan tiupan angin alami yang ada di laut.

Festival Jong ini biasanya berlangsung di bulan Februari, dimana bulan tersebut masih masuk ke dalam musim angin Utara yang angin lautnya masih kencang, sehingga para nelayan menghindari untuk turun ke laut. Sembari menunggu angin teduh, mereka dahulunya biasa mengisi waktu dengan bermain dan bertanding perahu jong.

Saat ini, Festival Jong diikuti tidak hanya dari Provinsi Kepri saja, namun juga diikuti oleh peserta dari luar provinsi dan peserta dari negara tetangga, yakni Malaysia.

6. Kenduri Seni Melayu


Kenduri Seni Melayu diadakan di bulan November setiap tahunnya di Kota Batam. Lokasi pelaksanaannya dipusatkan di Dataran Engku Puteri, Batam Center. Selain seni musik, seni tari dan budaya Kepri yang ditampilkan di event ini, kulinerpun bertebaran pada event ini.

Seni drama khas Melayu yang dikenal dengan nama Mak Yong”pun turut tampil pada event ini. Stand yang disediakan oleh panitia event juga menyediakan penjualan souvenir khas Melayu Kepri. Pengunjung bisa mendapatkan buah tangan yang menarik, seperti gasing, keris, baju melayu,tanjak dan souvenir lainnya pada saat penyelenggaraan event ini.

Dalam tampilan seni pada malam harinya juga menampilkan seni dari Negara tetangga, seperti dari Malaysia, Brunei, Singapura, Busan bahkan dari Myanmar dan Thailand.

7. Pawai Budaya dan Pembanguan


Pawai Budaya dan Pembangunan adalah event tahunan yang diadakan setiap bulan Agustus di Kota Batam, yang lokasi penyelenggaraannya dipusatkan di Batam Centre.

Dalam event yang diselenggarakan oleh Pemerintah Kota Batam  ini ditampilkan pawai dengan kostum-kostum yang menarik dari semua provinsi yang ada di Indonesia. Tidak ketinggalan juga ditampilkan berbagai macam kostum karnaval koreografi yang atraktif, serta deretan mobil hias yang dibentuk dengan unik.

8. Batam Menari


Batam Menari merupakan event spektakuler yang diadakan oleh BP Batam pada bulan April. Event ini dipusatkan di sekitar bundaran BP Batam, yang bersebelahan dengan Dataran Engku Puteri, pusat Kota Batam.

Event Batam Menari ini dilaksanakan malam hari dan menampilkan tarian massal dengan satu tarian yang diberi judul tari “Rampai Batam” yang diciptakan oleh Guruh Soekarno Putra, putra Sang Proklamator RI.  Tarian berdurasi 7 menit ini memadukan unsur seni Melayu, Batak, Minang dan Cina ke dalam setiap gerakannya. Event Batam Menari ini sempat memecahkah rekor MURI dengan jumlah penari mencapai 16.000 peserta yang terdiri dari masyarakat umum, pelajar, organisasi dan paguyuban, serta aparatur sipil Negara hingga TNI dan Polri-pun ikut andil di dalamnya.

9. Festival Gasing


Festival gasing dilaksanakan beriringan dengan Kenduri Seni Melayu di Kota Batam pada Bulan November. Pada event ini, gasing dimainkan secara serentak oleh seribu pemain gasing yang didominasi oleh pelajar dari beberapa sekolah dasar di Kota Batam.

Event ini mengangkat budaya permainan yang ada di Kepri dan sekitarnya. Tidak ada yang tahu sudah sejak dari kapan permainan ini ada di tanah Melayu, namun diperkirakan permainan ini sudah setua kaya Melayu itu sendiri.

10. Barelang Marathon


Barelang Marahon merupakan event olah raga marathon bergengsi yang digelar oleh BP Batam pada Bulan Desember setiap tahunnya. Pelaksanaannya sendiri diadakan di Jembatan Barelang, jembatan yang menjadi ikonik bagi Kota Batam.

Pada event ini dinaikan beberapa kategori jarak lomba, diantaranya kategori jarak 42 km, 21 km, 10 km, dan 5 km. Pesertanya selain pelari dari Kota Batam dan Kepri, juga diikuti dari luar Provinsi Kepri dan juga diikuti oleh pelari dari 17 negara.

Tahu gak gais? Dalam satu kesempatan, Menteri Pariwisata bapak Arif  Yahya mempopulerkan rumus 3 A untuk pengembangan pariwisata di Indonesia. Tiga ukuran untuk menilai kesiapan destinasi untuk dipromosikan, yakni Atraksi, Akses dan Amenitas.

Nah, untuk di Kepri sendiri, ketiga hal tersebut sudah tersedia dengan baik. Aksesnya oke, amenitasnya mendukung, tinggal kita memperbanyak dan meningkatkan kualitas atraksi agar mampu menggelitik animo wisman untuk mau datang, dan datang lagi ke Kepri. Apalagi Kepri notabene adalah “beranda”nya Indonesia yang merupakan crossborder dalam pariwisata untuk menggaet kunjungan wisman, terutama dari negara Singapura dan Malaysia.

Lebih jauh, Menteri Pariwisata Arif  Yahya juga berharap atraksi yang sudah ada di Kepri saat ini dapat menambah length of stay  para wisatawan mancanegara tersebut di Kepri. “Semakin lama para wisman ini stay di Kepri, akan semakin banyak uang yang mereka berikan untuk daerah kita”, lanjut Menteri Pariwisata Arif  Yahya.

Pada kesempatan lainnya, Menteri Pariwisata Arief  Yahya juga mengucapkan terima kasih kepada semua unsur yang terlibat dalam atraksi Calender of Event di semua daerah. Menteri asli Banyuwangi itu selalu menegaskan bahwa sebuah event harus dibuat dengan standar internasional. “Harus pasti. Harus terjadwal dengan baik, sehingga nantinya tim promosi kami akan dengan mudah mempromosikannya, wisatawan-pun akan bisa mengagendakan kedatangannya dengan baik ke event yang dibuat tersebut” kata Menteri Pariwisata Arief Yahya.

Sementara itu, Kepri saat ini menduduki peringkat ketiga dalam penyumbang wisman terbanyak di Indonesia setelah Bali dan Jakarta. Menurut Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Kepri, Buralimar, pada akhir 2017, tercatat ada 2.000.074 wisman yang berkunjung ke Kepri. Untuk itu, target kunjungan wisata tahun 2018 di Provinsi Kepri mengalami kenaikan sebanyak 2,2 juta - 2,5 juta. (**)

Bams @2019

No comments:

Post a Comment