Sore
di teras café Chef Yulia memang luar biasa. Menikmati cemilan- cemilan racikan
tangan langsung dari siempunya café, sambil menikmati “rasa” senja yang mulai
menggelincir dan celoteh anak- anak yang bermain kejar- kejaran di di depan café.
Saya sendiri sibuk bernostalgia dengan masa kecil Saya. Berlari adalah “nafas”
bagi anak- anak. Coba perhatikan… Anak- anak selalu suka berlari, walaupun
tempat yang akan mereka tuju sangat dekat. Seolah- olah jarak dan waktu itu
semuanya panjang bagi mereka, sehingga
mereka ingin cepat- cepat mempersingkatnya.
Setelah
menghabiskan sepotong kue tart coklat, sepiring agar- agar coklat datang di
meja Saya dan langsung menghilangkan nostalgia Saya. Dua potong agar- agar
dengan hiasan dua buah cherry di sampingnya. Agar- agar tersebut dibentuk
sedemikian rupa sehingga membentuk suatu kawah di mana kucuran fla (saus yang
terbuat dari campuran tepung terigu dan susu) memenuhinya. Hmmm, kita namakan
saja agar- agar ini “agar- agar vulkano” :D
Rasa
coklat yang kental dan sangat terasa di lidah langsung menyerang tenggorokan
Saya saat suapan pertama sampai di mulut. Rasa fla-nya juga memberikan efek
ketagihan untuk cepat- cepat memasukan suapan kedua ke dalam mulut. Tekstur
kepadatan agar- agarnya sangat pas di lidah. Nambah lagi aahh… Tambuah ciek… :D
. Bisa- bisa balik lagi nih nongkrong ke Puri Malaka Q.20, café –nya Chef Yulia.
Tidak terasa, sudah tiga porsi agar- agar
menghilang ke dalam lambung Saya. Anak- anak masih berlarian di depan sana,
senda gurau mereka kembali membangkitkan nostalgia.
Bams@2015
No comments:
Post a Comment