Padang,
Sumatera Barat, kota yang terletak di pinggir pantai jelas saja beriklim panas.
Saat cuaca panas mendera, kuliner yang paling pas buat “menjinakan” cuaca
tersebut jelas saja adalah es! Lebih spesifik, es duren!
Es
duren adalah satu dari beberapa kuliner yang sudah pasti Saya tuju jika Saya
kembali ke Kota Padang, dan pusat es duren di Kota Padang yang terkenal itu ada
di daerah Kampung Cina, tepatnya di Simpang Enam Kampung Cina.
Ada
yang unik di warung yang jualan es duren ini. Satu warung yang paling kiri,
nama warungnya “Es Durian Ganti Nan Lamo” (es durian ganti yang lama). Seolah-
olah dulunya ada warung es durian, namun telah tutup dan sekarang warung inilah
sebagai gantinya. Namun, di sebelah kanan warung es durian “Ganti Nan Lamo”
tersebut, ada warung es durian “Iko Gantinyo” (Ini gantinya). Nah… seolah- olah
warung es durian inilah ganti dari warung es durian yang telah tutup tersebut.
Jadi mereka saling meng-Claim bahwa merekalah pengganti dari warung es durian
yang dulu telah lama tutup. Seandainya Saya juga pingin meng-Claim bahwa warung
es duarian Sayalah yang berhak sebagai pengganti trade mark es durian, maka
Saya akan bikin warung es di sebelah kanan paling ujung lagi dengan nama warung
es durian “Iko Nan Sabananyo” (Ini yang sebenarnya), hehehe…
Terlepas
dari claim- claiman nama tersebut, kita hanya perlu konsentrasi kepada kuliner
yang disuguhkan di warung tersebut. Untuk menemani es durian, warung tersebut
juga menyediakan pempek Palembang dan sate Padang. Mulailah berkonsentrasi
kepada menu andalannya, yakni es durian.
Seporsi es durian itu biasanya berisi campuran cincau, kolang kaling, ditaburi
es serut dan ditutupi dengan durian yang telah dilumatkan sehingga menyerupai
selai. Diminum kala hari lagi panas- panasnya. Sruput… aah… Dengan rasa dingin
dan rasa durian yang kentara di lidah, segalau apapun hati Saya saat itu akan
langsung lempeng… Lupa kalau mertua lewat di depan Saya :D
Bams@2015
No comments:
Post a Comment