Monday, November 17, 2014

AYAM MATI DI LUMBUNG PADI

Hutan adalah sumber kehidupan. Sumber mata air yang memenuhi setiap anak sungai yang mengalirkan airnya ke telaga. Dari telaga, air tersebut diproses kembali oleh perusahaan pengolahan air dan kemudian didistribusikan ke perumahan penduduk. Kita tinggal memutar keran di rumah dan,,, abracadabra…. Mengalirlah H20 tersebut ke gelas dan untuk kemudian membasahi kerongkongan yang kering. Bagaimana jika mata air tersebut berhenti unuk mengisi anak sungai ???
 Dua orang anak mencari air bersih di musim kemarau.

Foto di atas saya ambil pada musim kemarau Tahun 2013 yang lalu, tepatnya Bulan Agustus 2013. Lokasi pengambilannya di bukit Tiban Kampung. Saat itu saya tengan meng-capture pemandangan hutan di sekitarnya, dan tiba- tiba dua orang anak melintar di jalur jalan setapak kaki bukit sambil membawa derigen berisi air.

Setahun lebih sudah berlalu. Foto ini terlupakan oleh waktu dan tersimpan saja di dalam suatu folder di laptop. Hari ini saya melihat kembali foto ini dan tiba- tiba hal- hal kecil pada foto ini menggelitik saya untuk menulis tentangnya.

Bukit Tiban Kampung di Pulau Batam adalah salah satu sumber mata air yang mengalirkan sungai berair jernih ke Telaga Sungai Ladi. Dari telaga tersebut air dioleh oleh PT. Adhya Tirta Batam (ATB) dan kemudian dialirkan ke rumah- rumah penduduk.

Telaga Sungai Ladi ini bukan satu- satunya telaga sumber mata air bagi penduduk Batam, namun telaga ini tentu saja sangat vital bagi kedinamisan kehidupan di Kota Batam.

Nah, jika masyarakat yang berada di sekitar sumber mata air saja sudah mulai kesulitan untuk mendapatkan air bersih, bagaimana dengan masyarakat yang berada jauh dari sumber air ?

Musim kemarau sangat mempengaruhi debit air bersih di telaga atau waduk- waduk air di Pulau Batam. Dalam rentang musim kemarau itu debit air akan berkurang hari demi hari, sehingga jika kita melewati jalan raya di sekitaran waduk tersebut, kita dapat melihat pesisir waduk tersebut semakin memperlihatkan warna tanah merahnya, yang berarti airnya menyusut.

Penduduk di sekitar kaki bukitpun juga mulai susah untuk mendapatkan air bersih dari alam. Debit air bersih dari mata air di bukit juga berkurang karena musim kemarau, apalagi jika ditambah penebangan dan pencurian kayu dalam hutan di bukit, atau alih fungsi hutan untuk kebun atau rumah liar. Tidak salah bukan, jika penduduk di sekitar mata air menderita karena kekurangan air bersih. Ibarat ayam mati di lumbung padi…

*****
Bams 2014


BAMS2 photo BAMS2.jpg YULI2 photo OELIEL2.jpg ZAKI photo ZAKI.jpg RAIHAN photo RAIHAN.jpg RAKAN photo RAKAN.jpg KEENAN photo KEENAN.jpg

No comments:

Post a Comment