Monday, March 28, 2016

PULAU BERHALA (Part 3) – BERHALA JUGA TENTANG ASRAMA

Pk. 15:00 sore, ferry kami bersandar di Pelabuhan Jagoh. Saking ramenya, butuh waktu sekitar 1 jam untuk bongkar muat barang dan penumpang. Rombongan kami disambut oleh Ade, Yusuf dan Doni yang telah lebih dahulu sampai pagi harinya setelah menghabiskan waktu sekitar 12 jam menaiki kapal roro dari Batam ke Pelabuhan Jagoh. Dengan tiket seharga Rp. 70.000,- sebuah perjalanan santai dapat dinikmati dari Batam menuju Dabo.
pulau berhala 13
Ade, Yusuf dan Doni, team awal yang sampai di Pelabuhan Jagoh.

Bus sekolah yang menjadi transportasi kami sebagai bagian fasilitas dari Disparprov Kepri sudah menunggu. Anggota team yang muslim mengerjakan shalat dahulu di mushalla yang ada di Pelabuhan Jagoh sambil menunggu sepinya parkir di sekitar pelabuhan agar bus dapat mendekati posisi berkumpul kami. Area parkir Pelabuhan Jagoh memang agak sempit. Untuk keluar masuk kendaraan di pelabuhan ini memang harus antri dan bersabar.
pulau berhala 14
Makan rambutan rame- rame saat menunggu bus jemputan.

Pk. 16:00 sore bus yang membawa kami ke kota Dabo sudah mulai jalan. Pemandangan pantai di sebelah kiri jalan cukup menghibur kawan- kawan di rombongan ini.
pulau berhala 15
 Pemandangan laut pantai di kiri jalan.

pulau berhala 16
Suasana di dalam bus menuju Dabo.

45 menit kemudian kami sudah sampai di Pelabuhan Dabo. Barang- barang sudah diturunkan dan siap untuk pindah ke pompong yang sudah menunggu kami. Rombongan kami menjadi tontonan masyarakat yang ada di pelabuhan ini, mungkin juga karena ada 4 bule di antara kami. Mungkin mereka pikir ini adalah rombongan yang unik :D
pulau berhala 17
Menjadi tontonan warga di pelabuhan.

pulau berhala 18
Foto bersama di Pelabuhan Dabo.

Tunggu punya tunggu, ternyata didapat informasi bahwa pompong tidak dapat merapat ke Pulau Berhala dikarenakan sedang pasang surut di sana. Akhirnya team memutuskan untuk menginap semalam di Kota Dabo menunggu pasang naik keesokan paginya.
pulau berhala 19
 Sambil menunggu kepastian keberangkatan, Asrul salah satu awak media 
dari Koran Sindo, mewawancarai Collin dan Leticia, bule yang ikut
dalam perjalanan ke Pulau Berhala ini.

pulau berhala 20
Bang Peri sedang berdiskusi tentang kelaikan keberangkatan.

Untung saja rumah dinas Kapten Rusdianto yang sedang berada di Tanjung Pinang sedang dalam keadaan kosong, sehingga dengan izin beliau melalui telepon, kami dapat beristirahat di rumah dinas asram TNI tersebut.

Sore hari setelah berbenah di asrama TNI Dabo, kami mengunjungi salah satu bukti sejarah peninggalan penjajahan Belanda berupa meriam yang kebetulan letaknya tidak jauh dari asrama. Cuma berjarak satu kali panjang lapangan bola kaki jaraknya, karena memang yang memisahkan asrama tempat kami bermalam ke meriam tersebut adalah sebuah lapangan bola :D
pulau berhala 21
Meriam peninggalan penjajahan Belanda di pusat kota Dabo.

pulau berhala 22
Doni dan Ade berpose di meriam.



Bams @2016



BAMS2 photo BAMS2.jpg YULI2 photo OELIEL2.jpg ZAKI photo ZAKI.jpg RAIHAN photo RAIHAN.jpg RAKAN photo RAKAN.jpg KEENAN photo KEENAN.jpg

No comments:

Post a Comment