Kebayang bukan? Berangkat pagi dari Dabo setelah subuh dah belum
sempat sarapan pagi, lalu baru sampai di Pulau Berhala sekitar Pk. 14:00 WIB.
Pasti kebayang rasa lapar yang ditanggung perut untuk kurun waktu berlayar
selama itu.
Begitu barang- barang sudah kami letakan di kantor desa Pulau
Berhala yang menjadi tempat bermalam kami selama berkegiatan di Pulau Berhala
ini, anggota team jelajah langsung menuju warung di sebelah kantor desa, di
mana makan siang sudah disiapkan untuk disantap bersama. Menu ala- ala lautpun
menjadi menu utama di acara makan siang ini. Ikan selikur dan ikan kaci yang
lumayan besar terhidang di atas meja. Hajar…. :D
Suasana makan siang di Pulau Berhala.
Saking laparnya, piring bersih, tulang ikanpun bersih :D
Selepas makan siang, kita adakan pertemuan kecil dengan pak Camat
Singkep Selatan – Muhammad Saman - dan pak Kepala Dusun – Bp. Idris – untuk
beramah tamah dan menjelaskan tujuan kegiatan kita di Pulau Berhala. Tuan rumah
menyambut dengan senang hati dan mewakilkan kepada pak Idris selaku Kepala
Dusun Pulau Berhala sebagai pemandu kita selama di Pulau Berhala untuk mencari
informasi yang diperlukan guna mengangkat pariwisata di Pulau Berhala.
Suasana ramah tamah dengan Pak Camat & Kepala Dusun Desa Pulau Berhala.
Perjalanan menuju Bukit Bendera.
Tak lama kemudian, teman- teman yang sebelumnya memang sudah
dibagi menjadi beberapa team dan sudah ditunjuk untuk mengeksplorasi beberapa
bidang, sudah langsung beredar di sekeliling Pulau Berhala untuk mencari data
yang diperlukan.
Saya yang kebahagian untuk mengeksplorasi di bidang sejarah menuju
ke lokasi bekas Dapur Tentara Jepang di pinggir pantai, lalu naik ke bukit
sebelah Timur di mana terletak Makam Datuk Paduko Berhalo yang merupakan Raja
Jambi dahulunya, serta terakhir naik ke Bukit Bendera yang terletak di tengah
Pulau Berhala untuk melihat meriam peninggalan Tentara Jepang dan tidak jauh
dari letak meriam itu juga ada bekas bunker Tentara Jepang dahulunya saat
Perang Dunia II.
Tungku bekas memasak Tentara Jepang.
Makan Paduka Berhala.
Meriam peninggalan Tentara Jepang.
Ke Pulau Berhala berarti juga berwisata mengarungi sejarah
panjangnya, pantai dan pasirnya, keramahtamahan penduduknya, serta kulinernya
yang bersahaja. Mencapai Pulau Berhala berarti mencapai segalanya.
Bams @2016
No comments:
Post a Comment