Setibanya kami di lokasi Kejora, ternyata kami adalah tim media yang pertama kali sampai di lokasi ini. Dalam itenerary yang kami terima di GWA, ada banyak lagi media online dan televisi dari Kuala Lumpur dan Singapura yang akan bergabung di Kejora dalam famtrip kali ini. Namun mereka belum sampai, masih di perjalanan.
Famtrip Travel Media Escape @Kejora 2019 Ini dalam itinerary-nya akan menghabiskan waktu selama 3 hari 2 malam.
Kawasan yang akan dikunjungi dalam masa famtrip ini antara lain, Teratak Penawar, Desaru Fruit Farm, Muzium Nelayan Tanjung Balau, Desaru Coast, The Wetlands of Kampung Belukar Durian, IKS Keropok Lekor Sedili, Kampung Sayang Resort, Sand & Sandals Hotel, Tunamaya Hotel, Amansari Hotrl, Bujang Boat Firefly, Taman Buaya Teluk Sengat, dan Muzium Johor Lama, serta Kampung Johor Lama.
Blogger dan media Batam yang mengikuti event famtrip Desaru, Johor.
Sebuah Rumah Limas khas negeri Melayu menjadi tempat jumpa pers dalam famtrip ini. Bagian bawah rumah berbentuk panggung ini diatur menjadi tempat makan bersama bagi peserta, sementara para pemusik membawakan beberapa tembang hiburan.
Rumah Limas ini sebenarnya adalah sebuah chalet untuk menginap bagi pengunjung. Ada 8 kamar melengkapinya. Namun hari ini lantai duanya menjadi tempat jumpa pers bagi media undangan dengan 40 kursi yang telah disiapkan oleh panitia.
Pukul 13:00 waktu Johor, Malaysia, teman-teman dari media Kuala Lumpur-pun datang bersama asosiasi wisata yang ada di Johor.
Makan siang bersama media ala lesehan.
Desaru Beach & Beyond, demikian lokasi ini disebut. Deseru menupakan suatu destinasi wisata yang ada di Johor Tenggara. Di kawasan ini ada beberapa destinasi wisata, antara lain Tanjung Balau, Tanjung Sedili, Kawasan Wisata Johor Lama, dan Teluk Sengat.
Setelah para media dijamu dengan makan siang di bawah Rumah Limas, Zahari selaku perwakilan dari Kejora mulai memaparkan tentang kawasan Desaru ini.
Menurut Zahari, Desaru merupakan komplek wisata yang terpadu. Di dalamnya para pengunjung dapat menikmati berbagai macam wisata dengan banyak kemudahan. Hotel dan penginapan juga tersedia bagi pengunjung dengan akses yang baik untuk mencapai kawasan ini.
Manajemen Desaru memaparkan potensi wisata di kawasan mereka.
"Wisata di Desaru ini juga melibatkan masyarakat sekitarnya. Pihak Desaru membina warga sekitarnya dengan memberi pelatihan dan peningkatan pengetahuan mereka tentang wisata. Selain itu, infrastruktur di kampung merekapun ditingkatkan atau ditambah untuk melengkapi amenitas wisata mereka," terang Zahari.
"Diantara peran Desaru dalam mewujudkan kawasan wisata terpadu ini adalah dengan membangun tempat ibadah, dan tahun 1993 Desaru juga sudah membantu pembuatan museum bagi nelayan, yang kini juga menjadi salah satu destinasi wisata di Desaru," jelasnya.
Lebih jauh, Hasinda selaku pengurus pelancong Desaru yang didampingi oleh Ashek dan Atira selaku Destination Marketing Desaru juga memaparkan, bahwa Desaru sudah membantu masyarakat dari 5 desa di sekitar Desaru untuk pengadaan homestay. "Hingga kini sudah terealisasi 65 homesatay dari 5 desa yang ada, yang dapat digunakan oleh wisatawan untuk menginap," paparnya.
Awak media berkesempatan merasakan lezatnya hasil kebun melon.
Di akhir dialog pers yang dilaksanakan di dalam kawasan Taman Fertigasi Kejora ini, awak media mendapat kesempatan berkeliling ke lokasi pembibitan dan perkebunan melon yang ada di sekeliling bangunan Rumah Limas, dan mencicipi manisnya melon hasil dari perkebunan ini.(**)
Bams@2019
ayo segera bergabung dengan saya di D3W4PK
ReplyDeletehanya dengan minimal deposit 10.000 kalian bisa menangkan uang jutaan rupiah
ditunggu apa lagi ayo segera bergabung, dan di coba keberuntungannya
untuk info lebih jelas silahkan di add Whatshapp : +8558778142
terimakasih ya waktunya ^.^