Tanjung Lesung terletak di ujung sebelah
Barat Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten. Daerah ini terkenal dengan pantai
Tanjung Lesung-nya yang sedang trend di
kalangan traveller. Hal ini karena pantai Tanjung Lesung merupakan tempat yang
sangat cocok untuk menikmati indahnya sunrise di pagi hari, maupun sunset di sore hari sambil bermain pasir di pantainya.
Nama Tanjung Lesung sendiri disematkan
kepada daerah ini karena dataran pantainya yang agak menjorok ke laut yang
terlihat seperti lesung, alat penumbuk padi tradisional Indonesia. Terlepas
dari namanya, pantai Tanjung Lesung sendiri merupakan tempat yang banyak
diminati untuk berekreasi dengan kegiatan diving
ataupun snorkeling. Tidak heran jika
di lokasi ini banyak bertebaran resort dan
sea sport station yang menawarkan keindahan bawah laut pantai Tanjung
Lesung.
Tanjung Lesung saat ini juga termasuk ke
dalam program pengembangan wisata yang disebut Kementerian Pariwisata Indonesia
sebagai salah satu dari 10 Bali baru di Indonesia. Untuk mengangkat citra
wisata tersebut, setiap tahunnya digelar Festival Tanjung Lesung yang termasuk
ke dalam 100 COE (Calender of Event)
nasional.
Nah, yuk kita intip apa yang menarik
yang ada di Festival Tanjung Lesung 2018 yang diadakan pada 28-30 September
yang lalu. Siapa tahu kamu tahun depan punya kesempatan untuk menikmati
meriahnya festival ini.
Dibuka
langsung oleh Menteri Pariwisata RI
Pada pagelaran festival ini di
tahun-tahun sebelumnya, pembukaannya biasanya dilakukan oleh Gubernur Banten
atau pejabat di bawahnya yang mewakili.
Menpar Arief Yahya berwafoto dengan hadirin.
Namun di tahun ini sangat istimewa,
pagelaran Festival Tanjung Lesung 2018 ini langsung dilakukan oleh Menteri Pariwisata RI, Bp.
Harun Yahya, serentak dengan beberapa pejabat daerah Provinsi Banten.
Penampilan
tarian kolosal massal
Pada acara pembukaan, ratusan pelajar
dan pemuda dari berbagai sanggar seni dan tari di Banten berkolaborasi
menampilkan tarian kolosal massal yang menceritakan asal usul nama Tanjung
Lesung menurut legenda yang beredar di masyarakat, yakni tentang kisah
percintaan Raden Budog dan Sri Poh Aci.
Tarian kolosal massal.
Karena kelihaian Sri Poh Aci yang sangat
pandai memainkan seni menumbuk lesung, masyarakat menyebut kampungnya dengan
Kampung Lesung, dan karena kampung tersebut terletak di sebuah tanjung,
akhirnya daerah ini disebut Tanjung Lesung.
Lesung
sebagai pembuka
Biasanya suatu acara dilakukan pembukaan
dengan memukul gong atau memecahkan kendi sebagai symbol bahwa acara tersebut
telah dimulai. Namun, pada Festival Tanjung Lesung 2018 ini, cara membuka
acaranya sangat unik dan berkesan etnik, yakni pada saat pembukaan acaranya,
simbol pembukanya adalah dengan menumbuk lesung secara bersamaan sebagai tanda
festival sudah dimulai.
Menumbuk lesung sebagai simbolis pembuka festival.
Kesannya jelas, mengangkat tradisi dan
kebudayaan Indonesia, serta menghargai kearifan lokal yang berlaku di daerah
Banten.
Festival
berlangsung parallel di tiga lokasi
Keunikan lainnya pada Festival Tanjung
Lesung ini adalah, venue pelaksanaan festival ada di tiga lokasi yang berbeda,
dengan tiga kegiatan yang berbeda pula.
Venue pertama di pusat kota Tanjung
Lesung dengan pagelaran Pasar Kolecer yang menampilkan stan-stan penjualan
produk asli khas daerah Banten, mulai dari makan, minuman, dan handycraft.
Venue kedua terletak ke arah atas dari pusat kota, tepatnya di sebuah
lapangan terbuka yang menjadi tempat pembukaan acara, dan digelar panggung
pentas seni seharian penuh selama tiga hari berturut-turut, dari pagi hingga
malam hari.
Panggung musik untuk umum memeriahkan festival.
Wow, meriah yah… Semuanya sanggar di
Banten terjun di pentas seni ini. Mulai dari pentas tari, drama, music, dan
kesenian tradisional lainnya. Hebatnya lagi, semuanya gratis buat pengunjung
dan masyarakat.
Venue ketiga terletak di Beach Resort
Tanjung Lesung dengan gelaran kompetisi balap sepeda gunung yang menantang
adrenalin bagi para pesertanya. Selain itu juga dipertandingkan kompetisi Rhino
Triathlon yang diikuti meriah oleh peserta dari berbagai Negara.
Nah, Festival ini sangat meriah bukan?
Persiapkan diri kamu buat ikut menyaksikan Festival Tanjung Lesung di tahun
depan yah. Gak sulit kok untuk menuju ke lokasi festival ini. Cukup kamu
daratang ke Bandara Soekarno Hatta, di sana Kementrian Pariwisata sudah
menyiapkan bus gratis yang akan mengantarkan para wisatawan menuju ke Tanjung
Lesung. Bus nya berangkat dua kali dalam sehari, jam 10:00 wib dan jam 16:00
wib. Perjalanan ke Tanjung Lesung sendiri menghabiskan waktu sekitar 4-5 jam.
Yuk travelling ke Tanjung Lesung
Bams @2018
No comments:
Post a Comment