Menjelang
tengah malam, beberapa hari yang lalu, saat asik bercengkrama di sosmed dengan
beberapa teman pendaki yang belum pernah Saya jumpai secara langsung, tiba-
tiba satu pesan inbox Saya terima dari teman pendaki lainnya dengan nama FB,
Hendra Silaban.
Teman
tersebut menanyakan satu hal “kecil” kepada Saya, yakni “Mas, pada saat mendaki
gunung atau pergi hiking, mas lebih suka menggunakan sepatu atau sandal ?”.
Saya
jawab, “Saya bawa dua- duanya. Sepatu dan sandal. Untuk medan kering dan
berbatu seperti tipikal gunung- gunung yang ada di Indonesia, Saya lebih nyaman
menggunakan sepatu. Sandal juga Saya bawa untuk dipakai pada saat nge-camp dan
beristirahat di camp site. Sedang untuk tipikal jalur hiking di negeri tetangga,
yakni Malaysia, di mana jalur trekking-nya kebanyakan jalur basah dengan mengikuti
atau melintasi sungai- sungai, Saya lebih nyaman menggunakan sandal”.
Ya,
Saya baru saja menyadari bahwa dua peralatan hiking tersebut adalah peralatan
yang paling tidak pernah Saya tinggalkan pada saat berpergian. Dua- duanya
walaupun digunakan untuk bagian paling “rendah” pada tubuh Saya, namun
mempunyai fungsi yang paling krusial. Mereka melindungi perjalanan Saya dan
membawa Saya untuk pulang ke rumah dengan mengorbankan ketahanan “tubuh”
mereka.
Dahulu,
saat masih berdomisili di daerah Sumatera, sepatu adalah teman setia saat
melakukan perjalanan hiking atau pendakian, karena memang tipikal daerah di
sekitar Saya adalah daerah hutan dengan banyak perbukitan dan pegunungan. Namun
saat ini saat Saya sudah berdomisili di daerah kepulauan yang notabene
didominasi oleh laut dan pulau- pulau, sandal lebih sering menemani perjalanan
Saya, terutama saat jelajah pulau.
Kawan
pendaki, sepatu atau sandal walaupun kelihatannya sepele, namun jika kita salah
dalam memilihnya, maka bukannya kenyamanan yang menjadi teman seperjalanan
kita, malah hal tersebut dapat menjadi salah satu pintu dari beberapa pintu
“neraka” perjalanan kita.
Saya
punya sedikit saran dalam memilih sepatu yang akan digunakan untuk hiking atau
pendakian, yakni dari bentuknya, pilihlah sepatu yang agak tinggi, kira- kira
setinggi mata kaki. Hal ini berguna untuk melindungi bagian dari kaki lebih
banyak lagi dari gesekan ranting di jalur pendakian ataupun tusukan duri di
semak- semak. Pilihlah sepatu dengan tapak yang bergerigi menyebar ke seluruh
permukaan bawah sepatu agar pada saat melintasi medan yang licin, sepatu dapat
mencengkram dengan kuat ke permukaan tanah dan si pemakai tidak terpeleset.
Untuk
bahannya, Saya menyarankan sepatu berbahan waterproof/ tahan air, karena cuaca
tidak dapat diprediksi dan pilih sepatu yang banyak lipatan- lipatan
jahitannya. Sepatu hiking dengan banyak lipatan biasanya lebih tahan lama
dibandingkan dengan yang lipatannya sedikit.
Yang
terpenting adalah ukurannya, pilih yang sesuai dengan ukuran kita sebagai
pemakai. Ada baiknya pada saat mencoba sepatu tersebut kita sedang memakai kaus
kaki, sehingga dapat langsung merasakan pas atau tidaknya di kaki kita. Kadang
berat dan ringannya sepatu juga berpengaruh terhadap performa si pemakai.
Sebaiknya hal ini juga menjadi satu pertimbangan lainnya dalam memilih sepatu
hiking.
Bagaimana
dengan sandal ? Untuk sandal Saya menyarankan penggunaan sandal gunung yang
mempunyai tali yang kuat dan tapaknya juga bergerigi. Jangan gunakan sandal
biasa atau yang dikenal dengan sandal jepit. Selain sandal jepit tidak bisa
kuat melekat di kaki kita karena hanya mengandalkan kekuatan jepitan jempol dan
jari tengah kaki, sandal jepit juga rentan putus dan licin, apalagi saat
berhadapan dengan medan tanah licin dengan tingkat kemiringan yang ekstrem.
Selain itu yang paling signifikan adalah sandal jepit tidak mampu menutupi
keseluruhan permukaan kaki yang membuat kaki rentan akan bahaya lecet atau luka
karena gesekan batu, kayu, atau benda keras lainnya.
Salah
satu audience pernah memberikan komentar pada salah satu tulisan Saya di suatu
grup pendaki, Yang bersangkutan menuliskan “Sodaraku
Bams Nektar ane pernah ke Gn. Sumbing pakai sandal jepit ternyata turunnya nyiksa,
tidak bisa sambil lari takut tuh sandal putus. Bagi saudaraku kalau memang
punya sepatu mending pakai sepatu lebih nyaman”.
Sunset view dalam perjalanan
jelajah pulau.
Saat
ini sudah banyak dan bermacam- macam merk sepatu yang khusus untuk digunakan
pada saat trekking/ hiking, baik yang dibuat di dalam negeri maupun dari luar
negeri. Merk- merk tersebut juga ada yang sudah terkenal maupun yang baru
muncul. Namun fungsi dan tujuannya sama, yakni memberikan perlindungan dan
kenyamanan bagi si pemakainya. Tinggal kita sebagai pengguna yang menentukannya
sesuai menurut selera kita masing- masing tentang masalah warnanya, modelnya, dan
tentunya juga berhubungan dengan budget yang kita punya.
Saya
sendiri saat ini menggunakan sepatu hiking merk Rei berbahan kulit sintetis
berwarna coklat dan sandal gunung bertali cukup banyak dengan webbing putih
merk Jayagiri. Pertimbangan Saya menggunakan sepatu dan sandal tersebut tersebut sih sederhana saja,
gerigi di tapak sepatu dan sandal tersebut cukup bagus dan menyebar ke
sekeliling tapaknya dan karena Saya
cinta produk Indonesia buatan anak negeri, walaupun Saya gak bakalan nolak jika
dikasih gratisan produk yang serupa namun ber-merk “luar” :D . Selain itu
produk yang Saya pakai tersebut sudah mampu memberikan kenyamanan bagi kaki
Saya dan tentu saja faktor lainnya adalah budget yang dapat dicapai tangan Saya
saat Saya merogoh kantong celana :v .
Nah,
kawan pendaki, alas kaki yang anda pilih juga ikut menentukan apa yang akan anda
temukan di dalam perjalanan anda. Surga perjalanan atau Neraka perjalanan.
Salam
satu jiwa
* * * *
*
Surga
dan Neraka bukan hanya terletak di telapak kaki ibu. Surga dan Neraka juga terdapat
di telapak kaki Pendaki… :D
Semoga
dengan berbagi jiwamu tercerahkan.
*
B4MS *
* * * *
*
Bams
mengajak untuk :
“GUNAKAN HATI SAAT MENDAKI”
Tulisan
ini diikutsertakan dalam Kompetisi Menulis Artikel yang diadakan oleh
cadventura.com untuk kategori REVIEW PERALATAN HIKING. Tulisan ini dapat juga dibaca di cadventura.com – SURGA ITU DI TELAPAK KAKI PENDAKI
No comments:
Post a Comment